Candi Singosari berlokasi di desa Candi Renggo kecamatan Singosari kabupaten Malang. Bahan pada bangunan candi ini adalah batu dengan ukuran :
UKURAN PANJANG
Menurut “Nagarakertagama” candi ini dibangun untuk dipersembahkan kepada raja Kertanegara, yakni raja Singosari terakhir yang wafat pada tahun 1292M, sedangkan menurut para ahli kemungkinan candi singosari didirikan bersamaan dengan penyelenggaraan upacara “Sradha” atau sekitar tahun 1300M.
B. Sejarah candi Singosari
Dibangun pada awal abad ke-14 dan merupakan salah satu candi yang dibangun terakhir dibawah dinasti singosari diantara raja-raja timur. Dua buah arca pengawal yang dibangun dari batu yang mengesankan itu diduga dahulu merupakan pintu masuk komplek candi Singosari yang letaknya sebelah barat dari bagian induk candi dengan purwa rupa arca “Mahakala dan Nandhisywara”. Kertanegara adalah raja Singosari yang paling kerap kita ketahui riwayatnya, untuk itulah kemudian di apresiasikan nama jalan yang menuju ke lokasi candi Singosari, disamping itu juga nama-nama raja pada dinasti singosari juga dipakai dalam penamaan jalan dikecamatan ini. Seperti : Ken Arok,Ken Dedes dan masih banyak yang lainya.
Pada tahun 1934 keadaan candi sangat rusak dan untuk pertama kalinya di tahun itu diadakan pemugaran kembali dengan membongkar pada bagian batur kemudian dibangun kembali selapis demi selapis namun pemugaran tidak seluruhnya dilaksanakan, karena banyak batu-batu yang aslinya telah hilang sehingga pemugaran hanya pada bagian atap tingkat 2, itupun tidak lengkap dan sampai pada tahun 1936 pemugaran ini masih dilaksanakan.
Candi Singosari adalah salah satu induk percandian yang dibangun untuk dua lairan Yaitu;
1. Bagian bawah dipersembahkan untuk agama Syiwa atau Hindu
2. Bagian atapnya dipersembahkan untuk agama Budha
C. Keadaan candi Singosari
Candi Singosari terletak 11Km sebelah utara kota Malang dan 250M kearah barat dari jalan raya Malang-Surabaya tepatnya dijalan Kertanegara. Pada bagian depan/muka candi ini adalah disebelah barat tampak dari depan bentuknya seperti candi umumnya terdiri dari kaki,badan dan atap candi namun bangunan candi ini terletak diatas ‘Batur” dan diatas batur berdiri kaki candi yang dibuat tinggi, kemudian diatas kaki candi berdiri badan candi yang langsing dengan bentuk limas pada atap candi. Didalam bilik tengah candi dulu terdapat “lingga” dan “Yoni” yaitu lambang dewa Syiwa. Sedang dikanan kiri penampil terdapat masing-masing sebuah relung. Bilik sebelah timur ditempati arca “Durga” setelah terlebih dahulu melewati ruang tengah menuju bilik Utara, selanjutnya arca “Ganesya” berada dibilik Selatan dan dibilik lainya ditempati arca “Syiwa Guru”. Dan arca lainnya berada di museum Leiden /Belanda yaitu arca “ Dewi Pradnyaparamitha” yang merupakan arca perwujudan dari Ken Dedes permaisuri Ken Arok.
UKURAN PANJANG
- panjang
- 14 meter
- lebar
- 14 meter
- tinggi
- 15 meter
Menurut “Nagarakertagama” candi ini dibangun untuk dipersembahkan kepada raja Kertanegara, yakni raja Singosari terakhir yang wafat pada tahun 1292M, sedangkan menurut para ahli kemungkinan candi singosari didirikan bersamaan dengan penyelenggaraan upacara “Sradha” atau sekitar tahun 1300M.
B. Sejarah candi Singosari
Dibangun pada awal abad ke-14 dan merupakan salah satu candi yang dibangun terakhir dibawah dinasti singosari diantara raja-raja timur. Dua buah arca pengawal yang dibangun dari batu yang mengesankan itu diduga dahulu merupakan pintu masuk komplek candi Singosari yang letaknya sebelah barat dari bagian induk candi dengan purwa rupa arca “Mahakala dan Nandhisywara”. Kertanegara adalah raja Singosari yang paling kerap kita ketahui riwayatnya, untuk itulah kemudian di apresiasikan nama jalan yang menuju ke lokasi candi Singosari, disamping itu juga nama-nama raja pada dinasti singosari juga dipakai dalam penamaan jalan dikecamatan ini. Seperti : Ken Arok,Ken Dedes dan masih banyak yang lainya.
Pada tahun 1934 keadaan candi sangat rusak dan untuk pertama kalinya di tahun itu diadakan pemugaran kembali dengan membongkar pada bagian batur kemudian dibangun kembali selapis demi selapis namun pemugaran tidak seluruhnya dilaksanakan, karena banyak batu-batu yang aslinya telah hilang sehingga pemugaran hanya pada bagian atap tingkat 2, itupun tidak lengkap dan sampai pada tahun 1936 pemugaran ini masih dilaksanakan.
Candi Singosari adalah salah satu induk percandian yang dibangun untuk dua lairan Yaitu;
1. Bagian bawah dipersembahkan untuk agama Syiwa atau Hindu
2. Bagian atapnya dipersembahkan untuk agama Budha
C. Keadaan candi Singosari
Candi Singosari terletak 11Km sebelah utara kota Malang dan 250M kearah barat dari jalan raya Malang-Surabaya tepatnya dijalan Kertanegara. Pada bagian depan/muka candi ini adalah disebelah barat tampak dari depan bentuknya seperti candi umumnya terdiri dari kaki,badan dan atap candi namun bangunan candi ini terletak diatas ‘Batur” dan diatas batur berdiri kaki candi yang dibuat tinggi, kemudian diatas kaki candi berdiri badan candi yang langsing dengan bentuk limas pada atap candi. Didalam bilik tengah candi dulu terdapat “lingga” dan “Yoni” yaitu lambang dewa Syiwa. Sedang dikanan kiri penampil terdapat masing-masing sebuah relung. Bilik sebelah timur ditempati arca “Durga” setelah terlebih dahulu melewati ruang tengah menuju bilik Utara, selanjutnya arca “Ganesya” berada dibilik Selatan dan dibilik lainya ditempati arca “Syiwa Guru”. Dan arca lainnya berada di museum Leiden /Belanda yaitu arca “ Dewi Pradnyaparamitha” yang merupakan arca perwujudan dari Ken Dedes permaisuri Ken Arok.